1. Berkonsultasilah dulu kepada dokter. Jika kondisi ibu dan bayi memungkinkan maka dokter akan membolehkan ibu berpuasa selama Ramadhan.
2. Usia bayi puasa bagi ibu menyusui sebaiknya dilakukan setelah bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan.
3. Pompa dan susui semaksimal mungkin di malam hari. Kemungkinan produksi ASI akan berkurang di siang hari. Oleh karena itu manfaatkan malam hari untuk memompa ASI dan menyusui semaksimal mungkin. Stok ASI perah dapat digunakan di siang hari.
4. Menjaga nutrisi makanan. Dianjurkan makan setidaknya 3 kali saat tidak berpuasa, dengan komposisi nutrisi terdiri dari 20% lemak, 30% protein, dan 50% karbohidrat. Ibu juga dapat menambah frekuensi makan asalkan tidak mengganggu kenyamanan tidur.
5. Banyak minum air putih sejak berbuka hingga tiba saatnya sahur untuk memenuhi kekurangan cairan tubuh saat berpuasa.
6. Istirahat yang cukup. Puasa bagi ibu menyusui akan terasa berat, karena tubuh seringkali terasa lemas setelah memberikan ASI. Untuk itu beristirahatlah yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik maupun psikis, agar produksi ASI tetap baik dan lancar.
7. Berhentilah puasa bila ibu merasa perlu menghentikannya. Jangan memaksakan puasa bila ibu tidak sanggup, atau merasa khawatir dengan kesehatan diri sendiri maupun si bayi. Bagaimanapun, puasa bagi ibu menyusui dapat digantikan dengan fidyah ataupun puasa di hari-hari lainnya.
Selamat berpuasa mom, and happy breasfeeding!
Respond For " Tips Menjalankan Ibadah Puasa bagi Ibu Menyusui "